» » SENSASI MENYANTAP ULAT SAGU HIDUP-HIDUP



Ulat sagu merupakan salah satu binatang khas Provinsi Papua. Binatang menyerupai larva ini tak jarang dikonsumsi karena kaya akan protein. Tak jarang pula ulat sagu dikonsumsi dalam keadaan masih hidup. Apa rasanya? Saat berkunjung ke Raja Ampat, saya mencoba makan ulat sagu saat masih hidup. Saat itu Saya sedang mengikuti Festival Kuliner Raja Ampat yang baru pertama kali dilakukan.

Beberapa ulat sagu terlihat bergerak-gerak di atas nampan beralas plastik. D tempat itu juga ditaburi sagu supaya ulatnya tetap bisa hidup dan makan. Ulat sagu memiliki bentuk tubuh yang tambun, montok, lembek, agak sedikit kenyal. Mungkin ulat ini juga terkenal rakus, karena itu badannya cukup besar untuk ukuran ulat.

Beberapa orang di sekitar saya sebelumnya mengingatkan supaya bagian kepala jangan dimakan, tapi saya pilih sekalian saja. Beberapa kali saya kunyah, di dalam mulut rasanya perut ulat itu pecah. Rasanya sedikit manis di lidah saya, meski beberapa kali juga saya mengecap rasa hambar. Kemudian, saya merasa lidah dan bagian dinding mulut seperti ada yang menggigit. Mungkin karena 

Ulat sagu merupakan larva dari kumbang merah kelapa yang hidup di batang sagu yang membusuk. Bahasa ilmiahnya, hynchophorus ferruginesus. Masyarakat di Maluku dan Papua Barat sudah biasa mengonsumsi ulat sagu. Ulat ini biasanya ditemukan di pohon sagu yang sudah membusuk. Warga atau pemburu biasanya memotong pohon tersebut, kemudian mencarinya di dalam lapisan pohon.

About Unknown

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply